TANJUNGPINANG – Ramah dan hangat jadi kesan positif ketika berlibur di destinasi Tanjungpinang. Hal serupa pun dirasakan penyanyi Indonesia Virzha, Minggu (10/11) malam. Virzha mengaku nyaman saat menutup Festival Bahari Kepri 2019. Lokasinya berada di Halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).
Prosesi penutupan Festival Bahari Kepri 2019 diawali Instrumental Lagu dan Nyanyian Lagu Melayu, Jumat (10/11) malam WIB. Ada juga Tari Persembahan dan Tari Dangkong. Ritual penutupan ini juga diselingi dengan pembacaan juara lomba, penyerahan hadiahnya, juga pemberian cinderamata. Pesta ditutup dengan penampilan Virzha.
“Saya sangat terkesan dengan keramahan masyarakat Tanjungpinang. Mereka hangat kepada siapa saja. Para pendatang atau wisatawan yang berkunjung ke Tanjungpinang pasti sangat nyaman. Saya enjoy di sini. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf sehingga bisa ikut merasakan ramah dan hangatnya destinasi Tanjungpinang,” kata Virzha, Minggu (10/11).
Menjadi pemuncak Festival Bahari Kepri 2019, Virsha beraksi pukul 21.00-22.30 WIB. Sedikitnya ada 9 lagu hits yang dibawakannya. Sebut saja, lagu Aku Lelakimu, Tentang Rindu, Separuh Nafas, dan Inikah Cinta. Mengenakan kostum serba hitam, aksi Virzha mampu menghipnotis ribuan wisatawan yang didominasi milenial. Sembari bernyanyi, wisatawan juga merekam moment dari kamera handphonenya.
Para wisatawan bahkan mengikuti permintaan Virzha. Mereka menyalakan flash light dari handphone. Dan, Halaman Gedung Daerah pun menjelma menjadi lautan cahaya. Suasana semakin hanyut dengan iringan lagu romantis ala Virzha. Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengungkapkan, aksi Virzha menjadi closing mengesankan rangkaian Festival Bahari Kepri 2019.
“Wisatawan yang hadir sangat banyak bahkan meluber. Mayoritas adalah kaum milenial, apalagi ada Virzha. Penampilannya sangat memukau dan interaktif dengan penonton. Siapapun yang hadir di sini pasti terkesan. Yang jelas, setelah berakhir, akan ada evaluasi menyeluruh terhadap festival ini. Kami ingin tahun depan digelar lebih fresh dan meriah lagi,” ungkap Buralimar.
Pesona kuat memang dimiliki Virzha. Pemilik nama lengkap Di Muhammad Devirzha tersebut memiliki basic fans kuat. Kariernya produktif dengan beragam karya kreatif. Komposisi albumnya ada Satu (2015) dan Kedua (2018). Album kompilasinya Cahaya Bintang Ramadhan (2015) dan The Great Composers (2015). Untuk single-nya ada 10, seperti Aku Lelakimu, Hadirmu, Lilin-Lilin Kecil, juga Kita yang Beda.
“Apresiasi diberikan bagi Virzha yang tampil luar biasa di Festival Bahari Kepri 2019. Virzha tentu telah menginspirasi publik di sana, khususnya para milenial. Tingginya respon milenial ini tentu jadi angin segar yang menjanjikan. Sebab, pariwisata Indonesia sedang giat menarik pasar milenial,” terang Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty.
Festival Bahari Kepri 2019 memiliki beragam konten dengan rasa milenial yang kuat. Ada Lomba Drum Band tingkat SLTP dan SLTA ke-Kepri, Kamis (7/11). Lomba ini mampu menghadirkan 15 tim peserta. Untuk kategori SLTP, juaranya adalah SMPN 6 Tanjungpinang. Ada SMAN 1 Tanjungpinang yang juara untuk Lomba Drum Band kategori SLTA.
Rasa milenial juga kental dalam konten Sound from The Motherland of Malay, Kamis (7/11). Siswa dari SMAN 1 Tanjungpinang menampilkan Tarian Tradisi. Untuk SMAN 1 Bintan menampilkan Biola Solo. Ada juga konten menarik bagi milenial melalui Lomba Vlog dan Foto. Program ini digelar sepanjang penyelenggaraan festival, 5-10 November 2019. Karya kreatif tersebut harus ditampilkan di media soaial.
“Ada banyak hal spesial di dalam Festival Bahari Kepri 2019. Respon publik sangat luar biasa baik lokal atau mancanegara. Semakin menarik karena festival melibatkan para milenial dalam beberapa konten. Hal ini tentu menjadi panggung eksistensi bagi beragam karya kreatif mereka,” papar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenparekraf Dessy Ruhati.
Digelar hampir sepekan, apresiasi besar memang diberikan publik bagi festival tersebut. Festival Bahari Kepri ke-4 mampu menarik 20 yacht dari 16 negara. Selain Indonesia, para yachter datang dari Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Belanda, Jerman, hingga New Zealand. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani menjelaskan, festival ini menjadi media branding terbaik.
“Mampu menarik kunjungan massa dalam jumlah besar tentu luar biasa. Apalagi, ada banyak wisman dari berbagai negara. Tanjungpinang dan Kepri sangat kuat wisata baharinya. Namun, destinasi ini juga memiliki keindahan budaya dan kuliner nikmatnya. Dengan Festival Bahari Kepri 2019, publik semakin mengerti betapa unik dan menariknya destinasi ini,” tutup Rizki.(*)