Wisata Gua di Taman Nasional Aketajawe Lolobata

5152 0

HALMAHERA TIMUR – Pulau Halmahera menyimpan beragam kekayaan alam. Tidak hanya hasil dari bahan mineral dan hutan. Memiliki keanekaragaman hati yang cukup tinggi membuat Kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata menjadi salah satu kawasan konservasi di Indonesia yang menjadi tujuan bagi para peneliti dan pecinta wisata alam. Selain terkenal dengan surga burung di Indonesia. Kawasan ini juga memiliki potensi geodeversity berupa bentang alam karst juga terdapat di kawasan TNAL.

Khususnya bagi Anda yang suka akan wisata alam dan menerobos rimbunnya hutan belantara. Tidak perlu mengeluarkan uang puluhan jutaan Rupiah untuk dapat menikmatinya, karena di Maluku Utara juga masih banyak tempat-tempat wisata yang eksotis tapi masih jarang dikunjungi kebanyakan orang, seperti wisata susur gua yang berada di Taman Nasional Aketajawe Lolobata.

Secara artian luas, gua adalah cerukan ke dalam atau rongga yang terbentuk secara alami oleh erosi air atau faktor alam lainnya. Menurut penjelasan dari International Union of Speleogoly (IUS), gua adalah setiap ruangan bawah tanah yang berbentuk lorong dan dapat ditelusuri atau dimasuki manusia.

Kawasan resort Akejawi merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata yang terletak di Desa Akejawi, Kecamatan Wasilei Selatan, Kabupaten Halmahera Timur. Kawasan resort Akejawi adalah kawasan dengan bentangan alam karst terbesar dan memiliki sebaran gua terbanyak di Maluku Utara. Hampir semua jenis gua bisa ditemukan di kawasan ini.

Wilayah TNAL terletak di tiga kabupaten dan satu kota yakni Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Tengah dan Kota Tidore Kepulauan. Kawasan konservasi ini, memiliki luas mencapai 167.319,32 ha. Balai TNAL pekan ini telah selesai melaksanakan kegiatan survei dan Inventarisasi Gua di kawasan resort Akejawi, pada 25 Maret hingga 4 April 2021 kemarin.

Kepala Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata, T. Heri Wibowo menyampaikan bahwa “Kegiatan survei dan inventarisasi Gua di kawasan karst yang berada di resort Akejawi Taman Nasional Aketajawe Lolobata bertujuan untuk memetakan sebaran gua-gua yang terdapat di Resort Akejawi dan mengidentifikasi jenis-jenis gua yang yang berada dikawasan tersebut”.

Heri juga menambahkan “Output dari kegiatan ini juga, bukan hanya sekadar memetakan dan mengetahui sebaran dan jenis-jenis gua, tetapi hasil dari kegiatan ini juga sebagai bahan dan data awal guna pertimbangan untuk menjadikan kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata sebagai bagian dari Geopark Nasional. Mengingat kawasan resort akejawi memiliki potensi sebaran karst terbesar serta memiliki sebaran gua terbanyak di Maluku Utara”.

Selain melibatkan tim speleologi dari Taman Nasional Aketajawe Lolobata, kegiatan ini, kami juga melibatkan tim ahli dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia Maluku Utara, yaitu Bung Dedy Arief yang juga sebagai ketua IAGI Malut, Tambah Heri.

Heri bilang, Terdapat 51 gua yang telah ditemukan dikawasan resort Akejawi dan sebagian sudah teridentifikasi dan telah dipetakan. “Saya berharap kawasan ini kedepan akan dikembangkan menjadi destinasi wisata favorit khususnya wisata alam minat khusus yaitu susur gua (caving) di Provinsi Maluku Utara dan juga nantinya akan berdampak positif kepada masyarakat sekitar kawasan TNAL.

Menurut ketua ikatan ahli geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara, Dedy Arief menyampaikan bahwa, “sesuai hasil observasi dan inventarisasi kawasan karst Resort Akejawi Taman Nasional Aketajawe Lolobata, memiliki ragam morvologi endokarst (stalaktit, stalakmit, flowstone, pilar, tirai, Chamber, sungai bawah tanah, jendela karst, terowongan dan jembatan alam) dan eksokarst terdiri dari Polje, menara karst dan uvala yang sangat layak untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata minat khusus dan bagian dari Geopark Nasional. Disampingi itu, sumber air tanah dari karst juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih di Desa Akejawi dan sekitarnya”, tambah Dedy.

Bagi anda penikmat wisata alam, wajib mengunjungi kawasan ini. Untuk menuju ke kawasan resort akejawi, aksesnya bisa terbilang sangat mudah. Dari Sofifi menuju ke Desa Akejawi bisa di tempuh dengan kendaraan bermotor, dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam stengah. Untuk wisatawan yang tidak memiliki peralatan untuk caving, tidak perlu khawatir karena di Taman Nasional Aketajawe Lolobata juga menyediakan peralatan atau perlengkapan khusus caving lengkap dengan guide profesional yang siap memandu anda menyusuri setiap sudut kawasan karst di resort Akejawi.

Tunggu apa lagi sobat hijau, ayo datang dan nikmati pesona alamnya serta rasakan sensasi petualangan menyusuri gua-gua di Resort Akejawi Taman Nasional Aketajawe Lolobata.

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *