JAKRTA – Wonderful Indonesia tampil di Kamboja. Brand pariwisata Indonesia itu akan melaksanakan Workshop Promosi Paket Wisata. Kegiatan ini akan dilangsungkan 20 Juli 2019. Lokasinya di Sofitel Angkor Phokeetstra, Siem Reap, Kamboja.
Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Dessy Ruhati, workshop yang digelar merupakan rangkaian dari Cambodia-Indonesia Friendship Trade Fair 2019, 19 – 21 Juli 2019.
“Kegiatan Cambodia-Indonesia Friendship Trade Fair 2019 diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh. Dan bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan Kamboja. Kegiatan ini dilakukan untuk mempromosikan potensi ekonomi, perdagangan, dan pariwisata Indonesia di Kamboja. Serta, memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Kamboja,” papar Dessy, Rabu (17/7).
Cambodia-Indonesia Friendship Trade Fair 2019 akan diikuti oleh eksibitor dari Indonesia. Baik eskporter maupun distributor/importer produk Indonesia di Kamboja. Ada juga eksibitor dari Kamboja.
Agenda Friendship Trade Fair sangat beragam. Ada direct sale, B2B, promosi seni budaya, kuliner, dan pariwisata. Kegiatan ini ditargetkan diikuti sekitar 100-200 eksibitor.
“Untuk mendorong promosi pariwisata Indonesia pada pameran tersebut, Kemenpar akan menghadirkan 5 narasumber dalam Workshop Promosi Paket Wisata,” terang Dessy lagi.
Narasumber yang disiapkan adalah perwakilan ASITA DIY dan ASITA Bali yang akan menyampaikan product knowledge tentang destinasi dan paket-paket wisata. Kemudian Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Thailand dan Indochina yang akan menyampaikan mengenai Digital PR Trend for Tourism.
Turut dihadirkan juga perwakilan dari Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, perwakilan dari Citilink. Workshop juga akan diikuti oleh sekitar 40 buyers Inbound dan Outbound dari CATA (Cambodian Association Travel Agents).
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menambahkan, workshop ini juga bertujuan untuk mendorong promosi penerbangan langsung (direct flight) baru maskapai Citilink dengan rute Jakarta – Phnom Phen.
“Penerbangan maskapai Citilink rute CGK – PNH mulai beroperasi sejak tanggal 21 Juni 2019. Dengan 4 (empat) kali penerbangan dalam seminggu. Dengan adanya penerbangan langsung perdana antar Indonesia – Kamboja ini, diharapkan dapat semakin meningkatkan hubungan baik antar kedua negara dalam berbagai sektor serta meningkatkan kunjungan wisman antar kedua negara,” papar Rizki.
Menurutnya, pasar Kamboja tengah meningkat di berbagai sektor. Termasuk bidang ekonomi dan pariwisata. Oleh karena itu, ia berharap masuknya Indonesia di bursa pariwisata Kamboja, dapat dijadikan awal pengembangan pasar baru. Di luar pasar Indochina lain yang lebih dulu digarap. Seperti Vietnam dan Myanmar.
Terlebih, kunjungan wisman asal Kamboja cukup signifikan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan kunjungan wisman Kamboja ke Indonesia di tahun 2018 meningkat 36% dari tahun sebelumnya.
“Oleh sebab itu, kegiatan Workshop Promosi Paket Wisata ini merupakan sebagai langkah untuk terus menggarap pasar Kamboja. Hal ini seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dan nilai pendapatan perkapita di negara tersebut,” tambah Rizki.
Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, khususnya wisatawan dari Kamboja dan juga wisman yang masuk ke Siem Reap, serta mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Kamboja.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pembukaan pasar baru seperti Kamboja dilandasi dengan sejumlah pertimbangan.
“Yang kita lihat tentu potensinya. Potensi kunjungan wisatawan negara tersebut ke Indonesia. Kita melihat Kamboja punya potensi itu. Karena secara perekonomian sedang berkembang. Indikasi lainnya adalah hadirnya direct flight. Mudah-mudahan imbasnya positif buat pasar Indonesia,” katanya.(***)