MANADO – Masakapai Garuda Indonesia membuktikan komitmennya untuk memperkuat akses udara Indonesia. Rute baru pun diluncurkan, Jumat (27/9). Menghubungkan Manado-Davao Filipina. Rute ini sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara rute ini adalah upaya untuk menghadirkan konektivitas tanpa batas (seamless connectivity).
“Pengoperasian rute ini juga kami harapkan dapat menunjang pengembangan kerja sama. Khususnya ekonomi, investasi, perdagangan maupun kegiatan pariwisata. Tetutama wilayah regional antara Davao sebagai salah satu pusat bisnis di selatan Filipina dengan berbagai wilayah di provinsi Sulawesi Utara,” paparnya.
Ia menambahkan, Garuda juga berharap penerbangan langsung ini juga akan menjadi momentum penting. Khususnya dalam memperkuat sektor perdagangan dan investasi. Termasuk perluasan akses konektivitas udara antara Indonesia dan Filipina.
“Sejalan dengan dicanangkannya Sulawesi Utara sebagai salah satu dari 5 destinasi super prioritas oleh pemerintah, dibukanya rute ini kami harapkan juga dapat mendukung upaya percepatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan infrastruktur, khususnya disejumlah sektor wisata unggulan sehingga mampu menarik minat wisatawan berkunjung ke Sulawesi Utara,” jelas Ari.
Dijelaskannya, ada alasan mengapa Garuda membuka rute ini. Pertama jumlah kunjungan wisatawan ke Davao. Jumlahnya mencapai 2,3 juta orang tahun 2018. Angka ini dapat menjadi peluang tersendiri bagi pengembangan potensi kepariwisataan di Manado. Hal ini diperkuat dengan akses penerbangan langsung dari Davao menuju Manado. Wisatawan yang menuju Davao diharapkan akan melanjutkan perjalanan ke Manado.
Kota Davao dikenal sebagai kota perkebunan dan penghasil buah. Khususnya nanas dan tanaman Anggrek. Di sana juga ada keragaman wisata heritage kebudayaan Islam. Kota ini juga menjadi pintu masuk ke berbagai destinasi wisata unggulan di Filipina Selatan.
“Dengan luas wilayah mencapai 244 ribu hektar, Davao memiliki berbagai daya tarik potensi pariwisata berbasis alam dan budaya seperti pegunungan, pantai, hutan lindung, hingga wilayah Pusat komersial”, jelas Ari.
Penerbangan Manado – Davao pp akan dioperasikan dengan armada ATR 72-600. Kapasitasnya 70 penumpang (all economy class). Penerbangan dilakuoan sebanyak 2 kali per minggu, yakni pada hari Senin dan Jumat. Penerbangan Manado – Davao akan beroperasi dengan nomor penerbangan GA 7401. Berangkat dari Bandara Internasional Sam Ratulangi pada pukul 10.30 WITA. Sedangkan penerbangan Davao – Manado akan beroperasi dengan nomor penerbangan GA 7402. Berangkat dari Bandara Internasional Francisco Bangoy pada pukul 13.15 (local time).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan rute baru ini akan sangat menguntungkan Sulawesi Utara.
“Penerbangan ini menjadi momentum yang bagus buat pariwisata Sulawesi Utara. Momentum untuk berbenah dan menghadirkan atraksi berkualitas. Tujuannya tak lain untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara yang datang melalui Davao. Selain itu juga untuk memperpanjang lenght of stay para wisman,” papar Rizki, diamini Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
Menteri Pariwisata memberikan apresiasi kepada Garuda Indonesia. Karena membuat akses menuju Manado semakin banyak.
“Kita sedang menggarap destinasi super prioritas. Salah satunya Likupang yang ada di Sulawesi Utara. Untuk mendukung pengembangannya, kita butuh akses yang luas. Garuda sudah membantu dengan membuka akses menuju Manado dari Davao. Dan ini akan membantu. Terima kasih Garuda,” katanya.(***)