Dorong Pemupukan Berimbang, Kementan Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan di Sambas

408 0

KALIMANTAN BARAT – Kementerian Pertanian tidak hanya bekerja keras untuk menggenjot produktivitas. Kementan juga melakukan pendampingan kepada kelompok tani untuk mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan dengan mendorong penggunaan pupuk organik. Salah satunya di wilayah Kabupaten Sambas.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menyerukan kepada petani untuk tetap semangat walau di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, petani tidak boleh patah semangat untuk menyediakan bahan pangan, dengan mendorong semua kegiatan pertanian.

“Ada dua sektor yang tidak boleh berhenti dalam situasi seperti ini yaitu sektor pertanian dan kesehatan. Oleh karena itu, kita tidak boleh lengah dalam menyediakan bahan pangan untuk 267 juta lebih penduduk Indonesia” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menegaskan hal yang sama.

“Pertanian tidak boleh berhenti, olah tanah, olah tanam, hingga masa panen oleh petani harus tetap berlangsung di tengah kondisi seperti saat ini. Karena masalah pangan adalah masalah yang sangat utama dan mempengaruhi hidup matinya suatu bangsa,” tegas Dedi.

Dalam mewujudkan Visi Misi Kementerian Pertanian, khususnya daerah tertinggal dan terluar, Kementan memiliki program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative (READSI).

Dijelaskan Dedi, tujuan utama READSI adalah memberdayakan rumah tangga di pedesaan di lokasi sasaran, baik secara individu maupun secara kelompok, dengan keterampilan, membangun rasa percaya diri dan pemanfaatan sumberdaya di wilayahnya.

“READSI dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non-pertanian serta meningkatkan taraf hidupnya secara berkelanjutan. Dimana READSI hadir di 6 Provinsi, 18 Kabupaten yang meliputi 342 desa di Indonesia,” katanya.

READSI juga mendukung pertanian bagi daerah terluar, seperti Kabupaten Sambas. READSI hadir memberikan semangat tambahan di tengah merebaknya Covid-19 sehingga tidak menyurutkan semangat petani di Kabupaten Sambas untuk terus menanam.

Semangat ditunjukkan Kelompok Wanita Tani Batu Bejamban Desa Matang Danau kecamatan paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Kelompok Tani binaan Program READSI ini, melakukan kegiatan pemupukan organik susulan pada tanaman kacang dan timun di lahan demplot.

Fasilitator Desa, Jumadi Ardan, mengatakan monitoring yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keakraban dan memantau perkembangan poktan yang sedang mengelola lahan demplot dengan luas 200 m² untuk ditanami kacang panjang dan mentimun.

“Selain itu anggota kelompok juga melakukan penyetoran uang kas yang menjadi kewajiban setiap anggota,” katanya.

“Kelompok  Wanita Tani Batu Bejamban beranggotakan 25 orang terdiri dari 25 orang perempuan yang diketuai ibu Herdiana telah mengikuti Sekolah Lapang ,” tambah Jumadi.

Dengan semakin bertambahnya kesadaran petani untuk menuju pertanian ramah lingkungan, diharapkan produktivitas lahan dan kesuburan tanah yang ada di Desa Matang Danau dapat dipertahankan.

“Walaupun pemerintah menggenjot peningkatan produktivitas hasil pertanian, kita juga harus mengimbangi dengan mempertahankan kelestarian lingkungan khususnya lahan pertanian,” sambungnya.

Program READSI BPPSDMP Kementerian Pertanian sangat diapresiasi oleh Bupati Sambas. Dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah sangat diperlukan guna mendorong perubahan sikap petani di Desa Matang Danau menuju pertanian ramah lingkungan.

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *