Sinergi READSI dan P4S Hadirkan Ketahanan Pangan Nasional

447 0

JAKARTA – Kerja keras dan cerdas wujudkan ketahanan pangan nasional terus digulirkan Kementan. Melalui P4S, Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI) mendorong penguatan kelembagaan petani di daerah dengan pelatihan.

Perlu diketahui, program READSI Kementan hadir di 6 provinsi dengan 18 kota/kabupaten. Tujuannya jelas yaitu, meningkatkan kesejahteraan para petani. Mendorong keterlibatan perempuan, perbaikan gizi keluarga, dan kemampuan simpan pinjam melalui kelompok tani per komoditas. Lebih lanjut, RESDSI secara khusus memberikan pengembangan terhadap pengembangan P4S.

“READSI Kementan memberi peluang bagi pertumbuhan dan kemajuan pertanian di segala lini. Ideal untuk mendorong pengembangan P4S. Kelembagaan petani jadi kebutuhan vital. Melalui akselerasi program, kami optimistis bisa mewujudkan ketahanan pangan nasional dan petani sejahtera,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Rabu (2/5).

Menguatkan P4S dengan READSI, kemampuan ketahanan pangan nasional terus mengalami perbaikan. Mengacu data Global Food Security Index (GFSI), ketahanan pangan Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Pada 2019, ketahanan pangan nasional berada di grid 62. Naik 9 strip dari 2016 yang berada pada spot 71. SYL menambahkan, kemampuan ketahanan pangan nasional akan terus membaik.

“Kementan tetap berkomitmen mewujudkan ketahanan pangan nasional yang lebih baik dari waktu ke waktu. Apalagi, potensinya sangat besar. Sumber daya manusia pertanian terus diupgrade melalui P4S. Lalu, READSI memberi peluang pengembangan usaha pertanian lebih luas dan maju,” lanjut SYL.

Peningkatan ketahanan pangan Indonesia memang sangat kompetitif. Merujuk data Global Hunger Index (GHI) 2020, pertanian Indonesia menempati level moderate. Skornya berkisar 19,1 meski sebelumnya berada pada point 20,1 pada 2020. Untuk zonasi kerentanan pangan atau Food Security and Vulnerability Atals (FSVA), hanya 70 kabupaten/kota yang rawan pada 2020. Setahun sebelumnya ada 76 kabupaten/kota.

“Semua lini terus mengalami perbaikan. Daerah juga sangat serius menjalankan program dari Kementan. Performa pertanian akan terus membaik dan memberi manfaat lebih besar bagi petani. Saat ini program READSI berjalan sesuai harapan dan diantaranya mendukung akselerasi P4S,” terang Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

Secara khusus, program P4S menjadi lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan. Lembaga ini didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya baik perorangan maupun berkelompok. P4S diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian. Lini penguatannya melalui pengembangan SDM pertanian melaui pelatihan/permagangan petani dan masyarakat di wilayahnya.

“P4S secara khusus memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian. Pusat pembelajaran bagi petani sehingga mampu terus menerus berkreativitas untuk peningkatan kelembagaan petani. P4S juga meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi,” jelas Dedi.

Memberi kesempatan luas kemajuan petani dan usahanya, profil kompetitif ditunjukan P4S Amanah Ratu. Usai terbentuk, P4S mampu menaikan kuantitas dan kualitas produk pertanian. Mereka juga memiliki keinginan kuat dan tindakan nyata sebagai agent of change untuk produktivitas pertanian secara menyeluruh.

“Banyak kegiatan yang kami lakukan khususnya di bidang pertanian, pelatihan pertanian mulai dari pelajar SMK, perguruan tinggi yang belajar di P4S. Ini bukti nyata bahwa anak muda tertarik di bidang pertanian. P4S sebagai mitra Kementan berusaha terus memfasilitasi melalui program-program peningkatan SDM Pertanian yang bisa diaplikasikan,” tutup Ketua P4S Amanah Ratu Nurul Ulum.(*)

Related Post

Sekolah Lapangan IPDMIP di Soppeng Dilanjutkan

Posted by - 10 Agustus 2020 0
DESTINASIDIGITAL.COM//SOPPENG – Kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) dapat dilaksanakan secara utuh di Kabupaten Soppeng, Sulawesi…

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *