Tingkatkan Kemampuan Penyuluh, Kementan Implementasikan Teknologi Pertanian

213 0

BATANGKALUKU – Kementerian Pertanian tidak main-main dalam meningkatkan produktivitas pertanian untuk menjaga ketahanan pangan. Kementan juga memastikan implementasi teknologi di sektor pertanian dapat berjalan maksimal.

Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, hal tersebut dapat terwujud dengan peningkatan kemampuan penyuluh.

“Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Untuk itu, Kementerian Pertanian terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyuluh melalui berbagai program yang kita miliki,” tutur Mentan SYL.

Hal tersebut diperkuat pula oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.

Dedi menjelaskan, tugas pokok dan fungsi penyuluh adalah meningkatkan kapasitas petani agar mau dan mampu mengimplementasikan teknologi sehingga produktivitas meningkat, menjamin kontinuitas produksi pertanian dan memperbaiki kualitas produk pertanian

“Tugas nya penyuluh harus mampu menjadi fasilitator yang baik agar petani mampu meningkatkan usaha tani nya. Penyuluh harus mendorong mengakses sarana pertanian, mengakses pupuk, mengakses benih, dan obat-obatan,” ujar Dedi di Pelatihan Teknis Bagi Penyuluh Program Rural Empowerment And Agricultural Development
Scaling Up Initiative (READSI), di Batangkaluku, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (8/8/2022).

Menurutnya Penyuluh juga harus mampu memfasilitasi petani dalam mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Penyuluh harus memberikan fasilitasi kepada petani kepada stakeholder petani untuk membangun agribisinisnya. Penyuluh sebagai inovator, inisiator dan harus menemukan inovasi teknologi spesifik lokasi,” tambahnya.

Dedi Nursyamsi menegaskan, Kementerian Pertanian ditugaskan oleh Presiden untuk menyediakan pangan bagi 273 juta jiwa rakyat Indonesia.

“Oleh karena itu, Kementerian Pertanian yang harus mampu meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian secara konsisten dan berkesinambungan,” katanya.

Pria yang akrab disapa Prof Dedi itu mengatakan, peningkatan produksi dan produktivitas hanya dapat dicapai oleh SDM yang profesional dan memiliki kapasitas yang profesional, mandiri dan berdaya saing.

Ia menambahkan, dalam tiga tahun terakhir Indonesia juga tidak impor beras. Hal ini merupakan sesuatu yang membanggakan.

“Namun pada saat ini, dunia sedang terancam oleh krisis pangan. Untuk itu, Kementerian Pertanian menjalankan berbagai upaya untuk mengatasi ancaman krisis pangan global. Salah satu strategi yakni menggenjot pangan lokal dan memaksimalkan pemberdayaan petani,” katanya.

Ditegaskannya, dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh bermasalah, pertanian tidak boleh berhenti. Oleh sebab itu, petani dan penyuluh selalu turun ke lapangan untuk memastikan produksi pertanian tetap berjalan.

Sementara Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati, mengatakan Program READSI mengadakan pelatihan teknis bagi penyuluh pertanian pendamping READSI sesuai dengan hasil Mid Term Review supervisi IFAD dan Bappenas terkait sekolah lapang.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dalam bidang pertanian dan meningkatkan kualitas pendampingan penyuluh kepada petani sasaran Program READSI,” katanya.

Peserta Pelatihan teknis bagi Penyuluh Pendamping READSI akan mengajar
pada sekolah lapang di lokasi asal penyuluh tersebut.

“Selain itu, peserta pelatihan ini juga akan menjadi fasilitator pada Pelatihan Literasi Keuangan bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani di wilayah Program READSI yang akan dilaksanakan 20 – 24 Agustus 2022, secara serentak di 342 desa,” jelasnya.

Program READSI merupakan upaya
pemberdayaan petani melalui
penyelenggaraan penyuluhan pertanian
secara intensif guna meningkatkan
produktivitas dan pendapatan petani. Salah satu tujuan yang dicapai adalah meningkatnya pendapatan pertanian di lokasi program.

Sementara Ketua DPW Perhiptani Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putra, mengatakan, sebagai garda terdepan, penyuluh pertanian bertugas mendampingi, memotivasi, dan membina masyarakat tani dalam peningkatan produksi, pendapatan dan kesejahteraan petani.

“Tugas ini dilaksanakan dengan menumbuhkan dinamika petani secara berkelompok, memberikan pelayanan untuk mendapatkan kemudahan dan aksebilitas terhadap sumber informasi teknologi, pemasaran, dukungan permodalan dalam  mengembangkan ushataninya, sehingga petani mau merubah perilakunya ke arah yang lebih baik,” katanya.

Menurutnya, untuk melaksanakan tugas ini penyuluh pertanian harus diberdayakan  dan difasilitasi serta di imbangi dengan fungsi-fungsi lain seperti pelayanan, dan pengaturan.

“Sehingga kegiatan penyuluhan pertanian dapat  berjalan lancar  dan memberi manfaat  yang efektif  dalam membantu petani mencapai kemandirian,” jelasnya.

Kemal menambahkan, Perhiptani merupakan organisasi profesi yang mewadahi penyuluh pertanian dengan bertujuan untuk mendukung program pemerintah dan kegiatan masyarakat dalam mewujudkan sistem pertanian yang kuat dan modern.

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *