Petani dan Penyuluh Manokwari Terima Apresiasi dari Gubernur Papua Barat

560 0

DESTINASIDIGITAL.COM//MANOKWARI – Semangat yang diperlihat petani dan penyuluh di Papua Barat memang luar biasa. Mereka masih giat menanam padi meski Covid-19 membayangi. Gubernur Papua Barat Domingus Mandacan pun mengapresiasi kinerja petani dan penyuluh Papua Barat dalam menjaga stok pangan.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, petani dan penyuluh adalah garda terdepan dalam sektor pertanian dalam menjaga ketahanan pangan.

“Dalam kondisi seperti ini, kita harus memastikan ketahanan pangan terpenuhi. Dan itu menjadi tugas petani dan penyuluh. Merekalah garda terdepan yang membuat pangan tetap terjaga,” tutur Mentan SYL, Jumat (19/06/2020).

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan dalam kondisi seperti ini penyuluh dan petani harus terus turun ke lapangan.

“Dalam kondisi apa pun, pertanian tidak boleh terganggu. Pertanian tidak boleh bersoal. Karena pertanian memiliki tugas untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia,” tutur Dedi Nursyamsi.

Sementara Gubernur Papua Barat Domingus Mandacan mengatakan Kementan dijalankan para petani di Distrik Prafi, Manokwari, dengan melakukan Pencanangan Tanam Padi Sawah Musim Tanam II.

“Kalau hasil panen padi belum laku, kasih ke Provinsi. Jangan bawa beras ke pasar-pasar,” Pernyataan tersebut menjadi bentuk apresiasi Gubernur Papua Barat dengan membeli semua hasil panen petani.

Dominggus juga mengimbau petani dan penyuluh yang telah mencurahkan waktu dan tenaga menanam padi, untuk tetap menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudo mengatakan Luas tanam Distrik Prafi 822,5 ha sedangkan Distrik Masni yang sudah dua tahun tidak menanam. “Namun awal juni sudah dibuka irigasi sehingga dapat menanam seluas 526 ha,” tuturnya.

Bantuan benih juga telah diberikan untuk petani di Distrik Prafi, selain itu bantuan benih untuk 147 ha berasal dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Papua Barat. Varietas yang ditanam beragam antara lain Impari 32 ataupun mekongga.

“Varietas padi didasarkan oleh pertimbangan BPTP Papua Barat untuk varietas yang cocok dan tahan hama,” sebut Kukuh.

Musim Tanam I menghasilkan produksi di Prafi Mulya sebanyak 3,5 ton. Kukuh mengilustrasikan kalau dipertanian itu seperti tentara, harus cepat dan tepat. Begitu tidak cepat akan terlambat, begitu tidak tepat produksi tidak akan optimal.

Sementara Bupati Manokwari, Edi Budoyo merinci, modal usaha, benih unggul, alat mekanisasi, pupuk dan obat-obattan pemberantas hama, harga jual, irigasi menjadi hal penting untuk meningkatkan produktifitas.

Penghargaan kepada Bank Indonesia yang selalu mendampingi petani di Manokwari pun diberikan dalam rangkaian kegiatan tersebut. Klasterisasi cape, pertanian organik, pengolahan kripik sukun, pembuatan laboratorium mini membuat Bupati Manokwari merasa pantas untuk memberikan penghargaan.

Rangkaian kegiatan Pencanangan Tanam Padi Sawah Musim Tanam II ditutup dengan terjun langsungnya Gubernur Papua Barat ke lahan pertanian. Tanpa mengenakan alas kaki dengan lihai Dominggus menanam padi dengan alat transplanter.(nsd/ez)

Related Post

Bojonegoro Siapkan Skema AUTP untuk Petani

Posted by - 21 November 2020 0
BOJONEGORO – Kementerian Pertanian memberikan apresiasi untuk Kabupaten Bojonegoro yang akan melindungi lahan pertanian para petani dengan Asuransi Usaha Tani…

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *